Open U'r Mind

Banyak hal yg terjadi dlm hidup yg tdk sesuai rencana kita. Proses melahirkan tdk sesuai keinginan. Nggak bisa IMD pula (kondisi medis), pengennya sih ngotot IMD, tp ga dibolehin, ntar malah bayi kenapa2 siapa yg mau tgung jwb? Saat org lain posting soal pentingnya IMD dan serba serbinya. Piye perasaanmu jal? Momen sekali seumur hidup anakmu, dan itu terlewat. Menyalahkan diri sendiri, opo malah tersinggung trus menyalahkan yg posting? Yes, seketika saya merasa bersalah dan tersinggung. Kmdn saya renungkan. Yang lalu biarlah berlalu. Perjalanan mjd org tua masihlah panjang. Tdk bisa IMD tidaklah mengurangi nilai kita sbg ortu. Kalaupun itu krn kesalahan kita, selanjutnya mari belajar lagi, diperbaiki. Lalu saya jg berpikir, kalau saja tdk ada org2 yg sharing soal pentingnya IMD (dan bisa informasi apapun), tentu akan semakin  banyak org yg tdk tahu. Dan smakin banyak anak yg tdk merasakan manfaatnya. Jadi mari berdamai dan turut mengedukasi. Kmdn saya merasa lebih baik, rasa bersalah berkurang. 😊😊
.
.
Kmdn, ketika BLW sdg booming. Kamu sbg salah satu 'pelaku' nya. Banyak yg menyalah2kan metode ini. Bahkan banyak pelakunya yg dijudge negatif. Reaksi kamu? Tersinggung, marah2, jelek2in balik metode mpasi yg bukan blw? Tersinggung sedikit 😂 iya. Tp kmdn dipikir2 lagi. Ya sudah sewajarnya para nakes merekomendasikan metode yg memang berbasis bukti (dlm hal ini metode WHO). Dan mengedukasi kekurangan metode BLW. Apalagi permasalahan gizi fi Indonesia masih tinggi. Dan memang blw ini banyak resikonya. Gimana kalo banyak org ikut2an tanpa tahu ilmunya, lalu kena adb, chocking, malnutrisi, dll. Akhirnya saya turut mengedukasi tentang metode MPASI WHO, sharing soal nutrisi, permasalahan gizi, dsb. Kalaupun ada yg tanya dan berminat BLW, saya rekomendasikan belajar dulu dr buku ini, akun ini, dll.
.
.
Lagi. Ketika seorang ustazd menyeru (posting) tentang larangan melakukan sesuatu, pdhal itu sesuatu yg sering kamu lakukan, susah sekali ditinggalkan, dan belum bisa meninggalkan. Lantas, mau menyalahkan ustadz tsb dan menuduhnya merasa plg benar atau unfollow saja? Ada rasa bersalah wajar, justru berarti hati kita tdk mati. Kebenaran yg disampaikan orang lain, akan tetapi kita tdk (blm) melakukannya tak lantas menjadikannya sbg suatu hal yg tdk benar.

Komentar

Postingan Populer