Senja di Bekah

Haii,, hari ini Selasa tanggal 4 November tepat 2 tahun usia perkawinanku sama Wibi.. Nggak terasa udah 2 tahun bersama, suka duka, marah, seneng, sedih, bahagia silih berganti. Tapi over all sih bahagia yaa.. :D

Sebenarnya anniversary yang ke 2 ini aku pengen naik gunung hari Sabtu-Minggu kemaren. Tapi ternyata waktu nggak memungkinkan, karna masih ada kesibukan wibi yang nggak bisa ditinggalkan. Akhirnya kita mutusin untuk pergi ke tempat yang deket2 aja, yang nggak perlu nginep, sehari aja cukup.Kebetulan Sabtu malem ketemu temen, dan dikasih tau tempat yang bagus buat liat sunset. Letaknya juga nggak terlalu jauh dari Bantul. Namanya laut Bekah. Terletak di dusun Temon, Desa Giripurwo, Kecamatan Purwosari, Kabupaten Gunungkidul. 

Hari ini, sepulang kursus, kita berencana berangkat ke sana. Eh, berangkatnya habis Ashar ding. Sekitar jam 3an kurang kita berangkat lewat Selopamioro Imogiri. Pemandangan di jalan juga bagus lho. apalagi pas langit cerah gini. Jalanan naik turun, berkelok-kelok. Sampe di daerah Panggang, Gunung Kidul, sudah mulai terlihat papan2 penunjuk arah menuju Laut Bekah. Jadi tinggal ngikutin aja. Jalan menuju Bekah ini nggak mulus terus lho. Keluar dari jalan beraspal, melewati jalanan ber cor yang masih lumayan bagus. Mulanya masih melewati pemukiman penduduk, lama2 yang ada hanya hutan, lahan2 yang sudah dibajak siap ditanami, beberapa kandang ternak (sapi) untuk membajak, dan disepanjang jalan dijumpai beberapa penduduk yang jalan kaki maupun naik motor mencari kayu atau pakan ternak. Jalanan yang melewati hutan ini lumayan panjang juga. 



Pemandangan di perjalanan yang sempet tertangkap kamera

Sayangnya jalanan ber cor ini putus di tengah jalan, disambung dengan jalanan berbatu yang sangat tidak rata. Kita yang hanya menggunakan motor bebek gini rasanya kesiksa banget. Udah jalannya berbatu2, masih naik turun pula. Bener2 baru kali ini nglewatin jalanan seterjal ini. Jalan menuju Wekas Merbabu yang juga rusak parah, sampe2 bikin ban motor kita melembung pun nggak ada apa2nya dibanding ini. Jalanan berbatu ini juga lumayan jauh. sekitar 2km lebih deh. Pokoknya rasanya jauuh bangett dan lama bangeet deh..hehe.




ini nih jalan berbatu nya. Pas jalanan berbatu ya gini terus, nggak ada sisi jalan yang rata.

Akhirnyaa kita sampe juga. Dari kejauhan sudah terlihat lautnya yang luas. Sore ini di sini agak mendung, langit di atas laut abu2 kurang cerah. jadi warna laut pun agak keabuan, nggak biru cerah. Sepii banget tempatnya. Sampe sana aku sekitar jam setngah5 sore. Pas itu cuma ketemu sama anak2 cewek seumuran smp sekitar 5an anak. Disekitar sini sudah ada beberapa bangunan berupa beberapa gardu pandang, rumah joglo, toilet, tempat parkir, yang jalanan kecilnya sudah dicor dan konblokan. Di parkiran, cuma ada sebuah motor yang parkir. Sepertinya motor dari penduduk setempat, karena nggak ada helmnya.


Pantai Bekah atau Laut Bekah memiliki kharakteristik khusus dan berbeda dengan kebanyakan wisata pantai di Gunungkidul, karena daratan yang berhubungan langsung dengan laut merupakan jajaran tebing karang memanjang dengan ketinggian mencapai ± 70 meter dari permukaan air laut. Lokasi Pantai Bekah biasa dipakai sebagai wisata minat khusus pemancingan ikan laut dari atas tebing bagi wisatawan dan tempat mencari udang lobster penduduk sekitar. (sumber: http://kedaisusu01.blogspot.com/2013/07/peta-pantai-bekah-gunungkidul-yogyakarta.html). Iya, memang, jadi jangan dibayangin kita mau mainan air di sana. Kita hanya bisa menikmati pemandangan laut dari atas tebing, yang dibawahnya adalah permukaan air. Konon katanya sunset di sini indah. Seakan2 matahari tenggelam dalam laut gitu. Pengen banget liat pemandangan itu. Makanya kita berangkat sore2.




Pemandangan dari arah timur


Masih ada sejam lebih nunggu matahari tenggelam. Waktu kita gunakan untuk istirahat, menikmati pemandangan, berfoto2 ria, dan ngobrol santai. Bener2 lagi sepi banget ini tempat. Nggak ada orang mancing, maupun pengunjung lain sekedar piknik. Apalagi, motor yang ternyata memang punya penduduk yang mencari dedaunan (mungkin buat pakan ternak) akhirnya juga pulang. Jadi bener2 cuma berdua di sini. Kita berencana begitu matahari tenggelam, segera cabut pulang, karena takut jalanan yang berbatu terjal tadi semakin menyeramkan karena gelap, ditengah hutan, dan nggak ada penerangan selain lampu motor.



Ini bangunan Joglo dari kayu dan anyaman bambu.
Pas dari deket, ternyata gemboknya terbuka lho, tp ga berani buka..

Sambil nunggu sunset, jalan2 dulu disekitar

Dibawah tembok ini adalah karang2, dan bawahnya langsung laut.

Eh, ternyata, sekitar jam 5 an lebih, ada sepasang pemuda pemudi yang kelihatannya dari kota, dateng. Rasanya agak lega juga, ada orang lain di sini. hehe..
Matahari perlahan mulai turun dengan sinar keemasannya. Sayang sekali langit berawan, agak mendung. Momen yang sangat kita tunggu, yaitu tenggelamnya matahari di laut nggak bisa kita nikmati, karena ketutup awan mendung. Maatahari tenggelam di balik awan hitam yang menyelimuti pemandangan di atas laut. Sirna sudah harapan untuk menikmati sunset yang indah di sini. Begitu matahari tenggelam di balik awan, kita menyimpulkan bahwa sunset yang indah nggak bakal terjadi. Akhirnya tanpa pikir panjang, kita mutusin untuk segera pulang. mumpung hari belum begitu gelap, jadi jalanan masih bisa terlihat. 

Daan, akhirnya kita pulang, dan lagi2 melewati jalanan berbatu-batu yang cukup panjang. Aku sangat khawatir kalo motor kenapa2, misal ban bocor, atau ban melembung, dll. Ditengah hutan gini, jangankan tambal ban, rumah2 penduduk aja nggak ada. Tapi Alhamdulillah tidak ada sesuatu yang terjadi. Kita bisa meninggalkan jalanan jelek berbatu2 sebelum gelap. Ketika adzan magrib, kita udah sampai di perkampungan yang ramai. 


tampak awan gelap, agak mendung

Matahari yang mulai tenggelam ke barat

dan akhirnya matahari tenggelam dibalik awan gelap

Walaupun nggak dapat sunset yang bagus, kita sudah cukup puas. Rencana jalan2 yang nggak kesampain2, akhirnya kesampaian juga justru dengan rencana yang dadakan. Pemandangan di sana juga cukup bagus, Lautan lepas, tebing2 batuan, ombak, burung camar, sunset, dan udara yang segar cukup mengobati kerinduan kita pada alam bebas. Alhamdulillah masih diberi kesempatan untuk jalan2, diberi kesehatan dan kekuatan untuk terus menjelajah alam ciptaanNya.
Happy 2nd Anniversary.. ;*

Mari kita segerakan jalan2. Lakukan dulu yang bisa kita lakukan, bisa kita jangkau. Nggak perlu nunggu punya duit banyak baru mau jalan2. Aku yakin, masih banyak tempat2 indah di sekitar tempat tinggal kita yang belum kita explore, yang nggak perlu ngluarin banyak duit, dan nggak perlu ngluangin banyak waktu.

Cukup sekian.. Selamat Jalan-Jalan!!!





Komentar

Postingan Populer