Notulensi KulWAP Weaning with Love BC January 2016

Notulensi KulWAP Weaning with Love BC January 2016
Senin, 2 Oktober 2017 19.00 WIB

Weaning With Love, Menyapih dengan Cinta
Mia Saadah (Konselor Menyusui) Kulwap bersama Komunitas Birth Club Janury 2016

Gambaran Umum
Setiap anak yang menyusu, pada dasarnya pasti akan berhenti menyusu pada suatu waktu. Hanya saja, waktu berhenti menyusu ini memang tidak sama antara anak yang satu dan lainnya. Ada yang lebih cepat, ada pula yang lebih lambat. Namun begitu, keduanya tak menjadi ukuran kemandirian dan kepintaran anak. Masing-masing anak memiliki waktunya sendiri-sendiri. Begitu pula dengan cara ia berhenti menyusu, sangat beragam cerita dan peristiwanya. Bagaimanapun cara yang dipilih, pada dasarnya harus dapat terjadi dengan perasaan penuh kasih sayang, bukan sebaliknya. Menyapih dengan cinta, artinya baik anak dan orang tua sama-sama melalui proses ini dengan tanpa trauma tetapi justru penuh kasih sayang.
Menyusui anak balita (dalam hal ini anak lebih dari 2 tahun) sebenarnya tetap memberikan manfaat untuk ibu dan anak. Sampai saat ini, belum ada sumber ilmiah yang menyatakan bahwa memperpanjang usia menyusu akan berdampak negative bagi anak, malah justru sebaliknya. Untuk anak diatas usia 1 tahun, ASI masih memenuhi kebutuhan kalori = 30%, protein = 43%, kalsium = 36%, vitamin A = 75%, asam folat = 76%, vitamin B12 = 94% dan vitamin C = 60%. Jadi masih sangat banyak manfaatnya.
Namun, tentu saja aktivitas menyusu dan menyusui seyogyanya menjadi kegiatan yang membahagiakan semua pihak, baik anak, ibu, maupun keluarga. Oleh karena itu, jika sudah sampai di usia penyapihan, proses menyapih yang damai perlu dipersiapkan. Selain itu, pada usia penyapihan, usia lebih dari 2 tahun, anak juga sudah lebih mengenal beragam jenis makanan lain sebagai sumber nutrisinya, sehingga ASI bukan lagi satu-satunya sumber nutrisi yang dibutuhkan.
Tentang menyapih anak pada usia balita, satu hal yang pertama-tama bisa kita lakukan adalah “never offer, but never refuse“. Berbeda ketika dulu saat ASI menjadi satu-satunya makanan untuknya, kita – ibunya – yang justru tidak boleh lengah dalam menyusui dan memberikan ASI. Maka pada tahap awal mulai menyapih adalah berikan saat diminta, tapi tidak menawarkan.


SelanjutnyaSelanjutnya selama proses penyapihan, kita bisa memberikan strategi-strategi seperti di bawah ini:
1. Beri cukup waktu
2. Siasati waktu makan
3. Tetap ajak bicara
4. Batasi waktu menyusu
5. Menyiasati menyusu dan waktu tidur, serta menyusu malam hari.
6. Ubah kebiasaan berpakaian ibu dan rutinitas anak.
7. Tetap penuhi kebutuhan anak untuk mengisap
Bagaimana selengkapnya, akan kita bahas saaat kuliah Whatsapp berlangsung.

Salam,
Mia Saadah

Isi Materi
Tujuh langkah yang bisa ibu2 terapkan dalam proses menyapih dengan cinta tersebut:
Beri cukup waktu
Memberikan waktu yang cukup (tidak tiba-tiba) dan bertahap membuat proses penyapihan berjalan dengan tanpa melukai perasaan siapapun. Bagi anak, memberikan waktu yang bertahap membuat ia cukup mengerti situasi yang terjadi. Bisa kita bayangkan aktivitas menyusu yang sebelumnya berjalan begitu sering, rutin, dan intim, secara tiba-tiba harus dihentikan oleh Ibu, pasti tidak menyenangkan dan mungkin akan menjadi semakin tidak ingin berhenti. Karena itu, memberi waktu yang bertahap dan cukup akan dapat mengatasi hal ini. Jika dalam proses penyapihan ini payudara ibu terasa tidak nyaman, misalnya jadi over supply dan sedikit bengkak, maka perah secukupnya saja sampai kondisinya lebih nyaman. Memerah sebagaimana biasanya malah membuat supply ASI terus terjaga.
2. Siasati waktu makan
Pada pagi hari misalnya, bangunlah lebih pagi dari anak, siapkan makan pagi, sehingga saat anak bangun dapat diajak untuk sarapan bersama dan lupa untuk menyusu. Pada siang hari, alihkan perhatian anak dari menyusu dengan banyak beraktivitas dan makan siang yang bervariasi. Misalnya tawarkan membuat makanan lalu menikmatinya bersama. Jika pun anak tetap meminta menyusu, buatlah perjanjian misalnya boleh menyusu setelah makan siang selesai.
3. Tetap ajak bicara
Anak-anak dapat mengerti apa yang disampaikan orang tua sekalipun ia tidak dapat semudah itu mengutarakannya. Percayalah, ia lebih pandai dari yang kita kira. Jadi tetap sampaikan bahwa semakin hari ia tumbuh semakin besar dan anak-anak yang sudah beranjak besar tidak lagi butuh susu Ibu. walau begitu, tetap sampaikan dengan suasana yang penuh kemesraan dan kelembutan, sehingga anak tetap merasa disayangi walau aktivitas menyusu itu dihentikan suatu saat nanti. Saat menyampaikan tetang hal ini, ibu dan ayah atau keluarga bisa menyampaikan dengan buku cerita, boneka, atau apa saja, yang penting disampaikan dengan gembira, sehingga anak juga lebih bisa menerima informasinya dengan baik.
4. Batasi waktu menyusu
Jika kita terbiasa memberikan ASI sampai anak tertidur, dalam proses penyapihan kita dapat mulai memberikan batas waktu menyusu pada anak. Misalnya dengan “oke, waktunya kita main”. “sudah yuk nenennya, kita kan mau jalan-jalan”. biasanya anak-anak pada usia toddler sudah bisa dialihkan dengan aktivitas lain yang terdengar sama menyenangkannya dengan menyusu.
5. Menyiasati menyusu dan waktu tidur, serta menyusu malam hari.
Umumnya, ketika proses menyapih, menyusu menjelang waktu tidur dan menyusu di malam hari seringkali dikeluhkan sebagai tahapan yang paling sulit dilalui. Untuk itu, amati waktu-waktu anak tertidur, dan sesuaikan waktu makan tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat dari waktu tidur. Selain itu, buat anak nyaman dengan aktivitas lain selain menyusu, misalnya membelainya sambil bernyanyi, membacakan cerita, atau sekedar membiarkannya memeluk dada ibu tanpa perlu menawarkan menyusu. Untuk terbangun di malam hari, saatnya sang ayah atau anggota keluarga yang dekat dengan anak yang membantu mengatasi hal ini dengan menenangkannya dan atau menawarkan ASI perah atau air minum. Kalaupun anak tetap meminta ibunya yang menenangkan, peluk dan tenangkan beri kenyamanan tanpa menawarkan untuk menyusu. Lambat laun kita akan melihat perubahan dan sikap penerimaan anak pada momen-momen ini.
6. Ubah kebiasaan berpakaian ibu dan rutinitas anak.
Jika ibu terbiasa memakai baju-baju menyusui, maka pada proses menyapih, ibu dapat mulai kembali berpakaian yang tidak khusus untuk ibu menyusui. Mulai kembali memakai pakaian yang tidak terlalu memudahkan akses anak kepada payudara. Juga hindari untuk tidak berpakaian dihadapan anak, selain mengajarkan kesopanan, juga membantu anak tidak melihat langsung payudara ibu dan ingat untuk menyusu. Selain itu, ibu juga bisa sedikit mengubah rutinitas anak dengan menambah kegiatan-kegiatan baru, misalnya mengajaknya ke tempat bermain, bermain bersama tetangga, mengunjungi rumah saudara, berenang atau olahraga bersama, dan lain-lain. Diharapkan dengan mengubah rutinitas ini, anak menjadi lupa ia perlu menyusu dan kalaupun lapar dan haus ia akan memilih makan dan minum saja.
7. Tetap penuhi kebutuhan anak untuk mengisap
Karena terbiasa  menyusu, maka anak-anak pun terkadang tetap senang dengan kegiatan mengisap/ “sucking”. Mulai kenalkan anak pada botol minuman saat minum jus, air putih, atau asi perah. buat es loli dari asip, yogurt, atau buah segar. Beri ia waktu sesuai kesiapannya juga untuk benar-benar tidak menyusu pada ibu.

Mengatasi Perasaan Ibu terhadap Penyapihan
Satu hal yang mungkin sering terlupakan, adalah justru bagaimana mengatasi perasaan ibu dan anak setelah menyapih itu sukses dilakukan. Setiap ibu akan menghadapi masa-masa sedih pada waktu anak benar-benar tidak lagi menyusu, sekalipun proses menyapih telah berjalan dengan baik, tenang, dan lancar. Hal itu merupakan perasaan alamiah yang amat wajar.
Perubahan hormonal yang terjadi pada ibu, adalah faktor yang mempengaruhi hal ini. Karena itu, berbagi cerita dengan sesama ibu yang memiliki pengalaman yang sama atau berbicara dengan pasangan, mungkin dapat menjadi salah satu aktivitas yang menenangkan dan membantu proses ini terlewati dengan baik.
Mungkin juga kita akan terkejut manakala kita menemukan sikap anak yang berbeda dari biasanya ketika ia benar-benar tak lagi menyusu. Bahkan kadang, ia menjadi tidak ingin lagi bersama kita ibunya untuk sementara waktu. Biarkan ia mengalami saat-saat seperti itu karena ia pun perlu waktu dalam semua perubahan ini. Di sisi lain, perasaan anak juga berada pada satu persimpangan antara ingin menjadi bayi lagi dan ingin menjadi anak yang lebih besar dan mandiri.

Mengatasi Perbedaan Pendapat dengan Anggota Keluarga Lainnya
Proses menyapih anak, seringkali tak hanya melibatkan ayah dan ibu, tetapi juga anggota keluarga lain yang lebih besar. Tantangan umumnya datang dari kakek dan nenek anak-anak. Satu hal yang perlu dipahami bersama oleh kita para ibu, pada dasarnya setiap nenek amat menyayangi cucunya. Sehingga sebenarnya, tidak ada saran-saran yang dimaksudkan untuk mencelakai si cucu. Namun, seringkali saran yang tak sesuai oleh sebab masih berkembangnya mitos seputar ASI dan menyusui, juga mitos-mitos lain seputar parenting yang masih melekat di masyarakat. Untuk itu, komunikasi yang baik dengan para nenek sang cucu, dapat menjembatani hal-hal semacam ini.
Sampaikan informasi yang benar, dengan cara yang santun.
Oleh sebab kita memahami bahwa tidak ada nenek yang tidak sayang cucu, maka sampaikan kepadanya bahwa informasi yang benar tentang ASI dan menyusui ini seperti apa. Sampaikan kepadanya, bahwa jika nenek memang menyayangi cucunya, maka tentu nenek akan membantu mendukung diterapkannya cara-cara yang benar dalam tumbuh kembang cucunya, termasuk dalam menyusui.
LibatkanLibatkan dalam kegiatan konsultasi dengan ahli. Umumnya, saran dari para ahli dapat lebih didengar
JanganJangan segan meminta dukungan dari berbagai pihak seperti suami atau ayah. Di dalam anggota keluarga, biasanya ada orang-orang yang lebih dapat menyampaikan, apakah suami atau ayah.

Jika nanti ketika selesai dan berhenti menyusu, ibu2 mengalami bengkak, perah sampai mengurangi bengkaknya saja. atau dikompres dengan Kol. tidak perlu dibebat atau diperah sama seperti memerah untuk memenuhi kebutuhan ASI anak2 kita. ini juga perlu waktu sampai mereda bengkaknya. Jika perlu, hubungi konselor menyusu terdekat atau kunjungi klinik laktasi di sekitar mommies semua yaa.

Sesi Tanya Jawab
Resume Jawaban dari Pertanyaan:
Mom Sheirley, Jakarta
T: Pengertian apa yg dapat diberikan ke bayi agar berhasil menyapih?
J: Pengertian apapun yang kita berikan ke anak, tetap saja anak butuh waktu. Oleh sebab itu, telaten adalah kuncinya.

Mom Viska, Sukoharjo
T: Bagaimana meyakinkan lingkungan sekitar agar tidak perlu obat, bahan, atau intervensi apapun dalam proses menyapih?
J: Dengan tetap bersikap santun, konsisten, dan tetap optimis terhadap langkah yang sudah dipilih yaitu menyapih dengan cinta. Senyumin aja..lemesin aja…hehe. Segala komentar, sampai kapanpun akan tetap mewarnai keseharian kita dalam menjalankan parenting kita masing-masing.


Mom Renny, Jambi
T: Bolehkah proses menyapih pada saat travelling?
J: Boleh-boleh saja. Yang tetap perlu dipahami adalah segembira apapun proses penyapihan yang dijalankan, pada dasarnya itu momen perpisahan dan sedih. Jadi take his time…take your time…take our time. Perasaan tidak nyamannya itu bukan untuk dihilangkan, tetapi untuk dihadapi dengan baik secara bersama-sama
T: Jikalau kendala yg dihadapi tinggal berjauhan dgn suami dan keluarga gimana ya bubu? Kan menyapih sebaiknya melibatkan anggota keluarga..apakah bisa hanya saya sendirian saat proses menyapih tersebut?
J: memang berjauhan dengan suami itu tantangannya luar biasa ya Bu... proses menyapih tetap bisa dilakukan meski berjauhan dengan suami. komunikasi yang bisa dilakukan dengan suami bisa via video call. nah, saat2 berkumpul bisa saling bekerja sama untuk bisa bantu total berhenti. kalau proses menyapihnya tentu bisa saat tak berkumpul bersama juga. sebenarnya menyusu ini justru membantu merelease hormon anti stres bagi ibu, sehingga sebenarnya dengan menyusui anak, stress ibu dengan proses LDM dapat terkurangi 😁
kalau saya boleh bersaran, dibawa enjoy... jangan jadikan beban harus total berhenti menyusu di usia tertentu. semakin mudah  proses penerimaan yang kita lakukan, proses penyapihan juga jadi semakin ringan dijalani.
Pada single parent sekalipun, weaning with love tentu tetap bisa dilakukan. InsyaAllah yang LDM juga pasti bisa. semangat yaaaa

Mom Rizka, Depok
T: Bagaimana cara menanggapi "sakau" menyusui pada saat malam hari?
J: Izinkan anak untuk tetap memeluk, mendengarkan suara lembut dan nyanyian ibu, tetap mendapatkan kata-kata sayang, tanpa dibuka akses ke payudara ibu.

Mom Sakinatun Nissa, Karawang
T: Perlukah pemberian sufor setelah disapih?
J: Tidak perlu. Jika mau memberikan susu, berikanlah sebagai sumber protein hewani yang memang ia perlukan sesuai pemberian makanan pedoman gizi seimbang. Bukan sebagai pengganti ASI atau sebagai kewajiban memberi susu.
T: ‬ Menanggapi pertanyaan saya tadi ya Bubu Miaa mengenai sufor sebagai pengganti ASI, jadi tidak benar yaa Bubu jika pemberian sufor dapat digunakan sbg pengganti ASI apalagi utk mempercepat proses penyapihan ? karena beberapa tetangga saya menyarankan hal seperti itu agar anak dapat dialihkan saat menyusui πŸ˜” mohon maaf, ini saya tanyakan tanpa menentang sedikitpun pemberian sufor pada anak ya πŸ™πŸ™ kalau sufor sbg minuman rekreasi saja saya setuju πŸ˜”
J:‬ tentang ini, kita mgkn bisa ingat lagi tentang proses setiap mamalia memperoleh makanan untuk bertahan hidup. ketika mamalia baru lahir, makanan pertama ia dapat dari air susu ibunya. terus berlangsung dalam waktu tertentu sehingga tubuhnya siap untuk mencerna makanan.
pada saat bayi berusia 6 bulan, ia sudah mengalami proses penyapihan juga dengan memulai makan makanan pendamping ASI. namun demikian, ASI tidak dihentikan, melainkan terus dikonsumsi sampai 2 tahun atau lebih. mengapa 2 tahun? sebab 1000 hari pertama kehidpan manusia, itu amat menentukan kualitasnya di kemudian hari. 80% bekal tumbuh setiap anak, dipenuhi dalam 1000 hari pertama hidupnya (sejak dalam kandungan sampai 2 tahun pertama usianya)
karena itu, setelah berhenti menyusu, anak tetap dilanjutkan mengkonsumsi makanan yang sehat dan bergizi sesuai pedoman umum gizi seimbang. dalam PUGS (lengkapnya bisa dilihat di http://gizi.depkes.go.id/pgs-2014-2), susu, dimasukan ke dalam protein hewani yang artinya boleh dikonsumsi sebagai salah satu sumber protein. sama seperti sumber protein hewani lainnya, ikan, telur, dan lain sebagainya.
memberikan porsi makan yang cukup sesuai usia anak, dan meningkatkan porsi dan frekuensinya seiring usia anak, membantu anak secara bertahap berhenti menyusu air susu Ibu
sejak MPASI pun makanan gizi seimbang ini sudah harus mulai diberikan.
jadi maksudnya, jika ingin memberi susu pada anak, boleh-boleh saja. yang tidak boleh adalah ketika kita menganggap susu sebagai makanan super yang dapat menggantikan sumber nutrisi lainnya.
jadi kalau diberi susu, jangan merasa tenang bahwa anak sudah makan makanan sehat semuanya. tetap anak butuh sumber karbohidrat, protein hewani, protein nabati, dan juga buah sayur. 😘 tidak ada satu makananpun yang dapat memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi tubuh kita.

T: Bagaimana mengenali tanda-tanda anak sudah siap disapih?
J: Sebenarnya, ketika anak sudah mulai mengurangi frekuensi menyusuinya dan mengkonsumsi makanan keluarga/ MPASI, ia sudah sedang menjalani proses penyapihan.

T: Mulai usia berapa tahun anak bisa disounding untuk disapih?  -pertanyaan sama dari  Mom Anie - Jakarta
J: Tidak ada usia yang pasti tentang ini.

Mom Friza, Jakarta
T: Apakah harus 2 tahun anak disapih? kalau lebih bagaimana misal karena anak belum mau disapih? umur berapa batas maksimal anak disapih? adakah efeknya buat ibu dan anak?
J: Tidak harus. Dari sumber AIMI, menyatakan bahwa rata-rata lama menyusui di dunia bahkan mencapai usia 4.2 tahun. Jika lebih dari 2 tahun tetap menyusu, anak masih tetap mendapatkan manfaatnya.

T: Apakah kualitas ASI anak usia lebih dari 2 tahun sudah tidak baik dikonsumsi?
J: Tentu tidak. Untuk anak diatas usia 1 tahun, ASI masih memenuhi kebutuhan kalori = 30%, protein = 43%, kalsium = 36%, vitamin A = 75%, asam folat = 76%, vitamin B12 = 94% dan vitamin C = 60%. Jadi masih sangat banyak manfaatnya.

T: Bagaimana cara mengatasi anak menolak, menangis, meronta-ronta ketika disapih?
J: Pada dasarnya anak tantrum dikarenakan ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. Bantu dengan memeluknya, utarakan kata sayang, tawarkan minum, dan ajak tidur.

T: Kl anak tantrum pasti ada kebutuhannya yg tdk terpenuhi. Lalu bgmn cara mengatasi tantrumnya anak jika dia ingin tidur (baik tidur siang ataupun malam) dgn tidak memberikan asi? Krn dengan menggendong atau menenangkannya saja tidak cukup ampuh
J:‬ mungkin bisa dengan tidak menunggu sampai ngantuk banget dan meminta ASI. Mulailah memodifikasi waktu menjelang tidur denganaktivitas menyenangkan lainnya. misalnya membacakan cerita, mendengarkan lullaby, lalu usap punggung anak sampai tertidur. melakukan pijat ke tubuh anak (dengan arah pijatan searah tumbuh rambut) sehingga anak rileks dan tertidur.
jika belum pernah dicoba, bisa dicoba πŸ˜πŸ‘
dengan menyusu, anak2 itu rileks lebih cepat dan nyaman lebih cepat. nah selama proses menyapih, lakukan cara lain yang juga sama2 membuat rileks dan nyaman. umumnya infant massage dan baby wearing itu ampuh banget membuat anak nyaman dan bobo nyenyak

T: saya sdh mencoba mensugestikan & memberitahu anak bahwa nanti jika sdh 2 tahun dia harus pelan2 ga nyusu lg. Tetapi dia malah semakin protective, semakin ingin menyusu. Sdh coba dialihkan dgn hal lain tp dia tetap merengek nunjuk PD. Bagaimana solusinya?
J: Kuncinya telaten. It takes time, really. Sounding ke anak itu ngga selalu berhenti saat itu juga. Contoh saya ke anak saya, perlu stengah tahun sampai dia benar2 berhenti dari sejak pertama kali sounding 😁
Telaten..terus dan terus.. berhenti menyusu itu itu ngeberhentiin kereta api yg sudah berjalan ngebut. Ngga bisa ngerem mendadak kayak ngerem sepeda. It takes time. Tetap optimis, tetap pahami anak2 benar2 khawatir dan perlu waktu. Bayangin  patah hatinya dia utk lepas dari nenen kesayangan 😁

Mom Anggie, Depok
T: Bagaimana menghilangkan kebiasaan mentil puting saat anak tidur?
J: Konsisten untuk menyampaikan tidak dengan cara yang lembut.

Mom Tantri Oktora, Madiun
T: Untuk bayi premie 34w apakah kualitas ASI masih mencukupi kebutuhan gizi saat usia 2 tahun?
J: Masih baik tentu saja, extended breastfeeding malah justru baik dilakukan pada bayi premie. Namun, kecukupan nutrisi anak setelah memasuki masa MPASI tentu ditopang dari makanannya juga.

Mom Ratna, Bekasi
T: Mengapa setelah anak saya disapih, saya merasa anak saya jadi mudah sakit?
J: Anak sakit sangat multifaktor. Karena itu, mencari tahu sebabnya akan dapat membantu menemukan solusinya. Apakah karena perubahan cuaca, apakah karena perubahan pola makanan, waktu istirahat, dll. Tidak ada referensi ilmiah yang menyebutkan anak menjadi lebih mudah sakit setelah berhenti menyusu. Justru, anak yang mendapatkan ASI secara adekuat, akan memiliki imunitas yang baik yang menjadi bekal bahkan sampai ia dewasa

.

Mom Era, Solo
T: Saya pribadi sengaja tidak sounding pada anak tentang menyapih dan lepas asi karena kedepannya berharap untuk asi 2+. Hanya saja anak saya suka iseng, tiap saya sibuk, atau saat merasa tidak diperhatikan selalu merengek minta asi. Kadang sampai nangis drama.Kalau saya tolak ketika sedang sibuk masak, itu kategori refusekah? Karena kadang bisa menunggu, kadang tidak. Jd kadang merasa bersalah
J‬: kembali seperti yang sudah saya sampaikan di atas tadi ya mom πŸ˜¬πŸ˜„ pada dasarnya anak merengek atau bahkan tantrum, sebab ada kebutuhan yang tidak terpenuhi. entah lapar banget, haus banget, bete, bosen, dan lain sebagainya. bantu ia mengatasi hal-hal itu. anak sampai drama, itu maksudnya sampai tantrum bukan ya?
coba ditanya, "ade mau mama main sama ade?" atau "ade haus?" "mau makan nak?" dan lain sebagainya
cuma masalahnya, ketika anak rewel, kita juga rewel, hehehehe... alias sama2 spaneng πŸ˜‚
jika ada anggota keluarga atau orang lain yang bisa membantu, delegasikan pekerjaan yang kita kerjakan, handle anak kita. karena yang dia mau itu kita, ibunya, bukan yang lain. jadi jangan delegasikan sebaliknya
tidak menolak, tp mungkin bisa sampaikan menunda. ketika sudah bersama, ajak melakukan aktivitas lain yg juga menyenangkan, seperti menyenangkannya menyusu. tawarkan minum dari gelas jika haus. sambil ibu memakai pakaian yang tidak memudahkan akses anak menyusu. puji anak ketika berhasil mengatasi rasa hausnya dengan minum dari gelas dan menghabiskan makanannya.

Mom Rizka
T: Bu, DSA saya pernah bilang, anak diatas 1tahun memang tidak perlu sufor, dan pemberian susu itu adalah bagaimana cara agar anak mau konsumsi kalsium, dan susu adalah bentuk kalsium yg paling enak?
J: dengan menerapkan  PUGS, kita juga bisa mengenalkan bahwa sumber kalsium yang enak itu ada susu, kacang2an, ikan, keju, dan lain sebagainya.

Mom Ucci, Samosir
T: tadi dari pemaparan bubu Mia, anak sudah masuk proses penyapihan apabila frekuensi menyusu sudah menurun dan sudah ditopang gizinya dari mpasi. sekarang anak saya sudah memasuki usia 19 bulan, tapi masih sering menyusu (setiap 2-3 jam) termasuk di malam hari di jam tidur. anak saya juga susah makan, dan karena saya tidak mau paksa akhirnya makannya tidak teratur πŸ˜…. paling susah di jam tidur walaupun anak sudah makan malam dan porsinya juga lebih dari biasanya tetap minta nyusu setiap beberapa jam. apakah ini tandanya anak saya belum siap disapih? di satu sisi saya kuatir kalau tidak disapih makannya tetap tidak akan teratur.
oh ya, sudah dicoba juga menawarkan air minum, jus, susu sesering mungkin tapi anak tetap tidak tertarik, paling minum seteguk, udah itu ga mau 😞. kalau menidurkan sudah dicoba baby wearing dan dinyanyiin akhirnya tetap memberontak minta asi
J: mungkin aktivitas menyusu nya itu yaa yang membuat anak betaaah banget nenen πŸ˜„ jadi memang anak ibu suka sekali aktivitas tersebut. kalau tentang menyusunya, ngga masalah, kan masih 19 bulan juga. 5 bulan nutrisi yang terkandung di ASInya juga masih perlu dia dapatkan.
yg mau saya tekankan berkaitan dengan MPASInya, senikmat apapun proses menyusunya, MPASI tetap perlu diberikan sesuai AFATVAH

Mom Inez, Subang
T: Bubu saya ingin bertanya apakah menyapih anak dgn cara menakut2i baik untuk mentalnya?
Soalnya anak saya usia 14 bulan dan skrng saya sedang hamil usia 6w. Saya disuruh dokter menyapih si kakak karna setiap saya menyusui saya merasakan kontraksiπŸ˜”
Kdng klo si kakak tidak mau menyusu lewat botol saya takut2in 'klo kakak gak mau minum susu nanti ada badut lho' dan prnah PD saya saya olesi lipstik berpura2 sakit. Namun setiap si kakak mau tidur saya pasti memeluk & nyiumin dia sambil menjelaskan klo sebentar lagi kakak akan punya ade gitu Bubu.
Saya menakut2in si kakak karna saya sendirian disini, karna saya LDM dgn suami & saat ini saya juga masih bekerja. Jadi dalam pikiran saya hanya ingin secepatnya menyapih agar tidak mengganggu debay didalamπŸ˜”
J: yang sudah berlalu, biarlah berlalu. sampaikan maaf ke anak kalau kita pernah menakutinya. sampaikan jujur apa adanya, jika perut mamanya akan sakit kalau dia menyusu, sebagai gantinya, mama akan peluk kalau mau tidur, atau tanyakan padanya mau apa? jika memungkinkan perlajari pijat bayi juga buat si kakak dan calon adik.
tentang efek negatifnya, saya belum tahu apa, yang jelas tidak nyaman diterima perasaan anak. bagaimanapun anak2 kita tetap perasaannya utuh, hatinya tulus.
sampaikan dengan suami juga, untuk bekerja sama, saat video call atau telefon, beri afirmasi positif setiap kali si kakak melakukan hal2 yang positif dan mandiri. sampaikan kalau sudah besar minumnya dari gelas. biar cepat tinggi dan sehat, makannya dihabiskan, dll.
kalau ngga salah ada buku cerita dari AIMI tentang adik bayi. nah, bisa juga dibacakan saat ada aktivitas story telling di rumah. atau buku2 lain tentang ini, kalau ngga salah ada beberapa. jelaskan saja apa adanya. insyaAllah anak2 akan menangkap dengan baik. buku2 semacam aku sayang adik, senangnya aku jadi kakak, dll bisa sangat membantu melalui proses ini mom. bisa dicoba ☺. selain membantu melalui masa2 weaning karena kehamilan, juga membantu mengatasi siblilng rivalry

Mom Runi, Tangerang
T: Bubu Mia, apakah menurunkan frekuensi pumping ketika di kantor merupakan tindakan yg tepat dalam rangka usaha menyapih? Sejak anak usia 19bln saya pumping 2x ketika jam kerja, awalnya 3x. Memang jadi ngedrop hasil pumpingnya hehehe.
Makasih ya Bubu
J: Sebetulnya harapan kita, anak2 itu tetap terus dapat ASI hingga 24 bulan. Jd diupayakan sebelum 24 bulan belum benar2 berhenti mendapar ASI. Menurunkan frekuensi pumping tentu akan mengurangi produksi ASI. Bisa dilakukan dlm proses penyapihan. Tp saran saya di usia 20an bulan saja baru dimulainya, agar anak tetap dapat ASI segar sesuai umurnya sampai usia 2 tahun.

Mom inaa, JakTim
T: mom aku mau tanya dong, kapan baiknya mulai di sounding anak akan disapih. Anak aku 22 bulan laki2, dia kuat sekali nenenya  kalau malam. buat saya phase malam akan jadi hal terberat dalam penyapihan . pernah saya latih untuk gak nenen dia nangis teriak2
J: Ngga ada waktu yg pasti. Silakan waktunya dikembalikan lg ke tiap ortu dan anak. Yg jelas, tetap usahakan penuhi hak anak untuk mendapat ASI sampai 2 tahun atau lebih. Waktu berhenti menyusu setiap anak berbeda2. punya waktunya sendiri2. Begitupun dengan orang tua. Ada yg sebelum 24 tahun sudah berhenti menyusu, ada yg masih melanjutlan hingga usia 3 bahkan 4 tahun. Rata2 usia berhenti menyusu di dunia bahkan sampai 4.2 tahun. 😁 jd urusan waktu, tiap keluarga bisa menentukannya kapan, namun tetap penuhi hak anak di 1000 hari pertamanya

Mom Dyah, Bekasi
T: Apakah tidur terpisah dengan anak saat menyapih itu disarankan? Apa tktnya bikin anak jd terguncang disangka mamaknya udah ga syg? Apakah itu bentuk penolakan?
J: Boleh. Tidur bersama itu disarankan saat anak dalam masa2 menyusu. Tidur terpisah sejak anak mulai masa penyapihan itu baik dan tidak termasuk penolakan.
Tetap temani anak menjelang tidur, berdoa bersama, berikan sentuhan kelembutan. Ketika sudah tidur ibu dan ayah bisa meninggalkan kamar. Hal ini perlu waktu tp ditelatenin aja


Mom Ajeng, Bandung
T: anakku juga 20 bulan kalo mau tidur pasti mentil nipple kan, kalo gelisah nyari lagi nipple jadi kadang kalo ditinggal ga lama nangis kebangun karena ga ada nipple. tetep harus ditelanin buat menolak dengan halus ya? aku orangnya ga sabaran nih πŸ™ˆdibanding denger ngerengek-rengek akhirnya kasih nipple lagi deh biar tidur 😒
J: PoinPoin dr mentil itu sebenarnya mencari kenyamanan. Dia jd tau mamanya ada di sisinya, secara psikis anak merasa aman. Jd penuhi kebutuhan rasa aman dan nyamannya. Saya mendukung bgt ibu2 terapin infant massage deh πŸ˜„ selain membantu anak nyaman dan tenang, jg membangun bonding yg bagus antar orang2 terdekat anak dengan si anak.
Arah pijatan itu memengaruhi reaksi tubuh kita. Arah pijat searah tumbuh rambut, itu membawa dampak relaksasi. Sementara arah sebaliknya, justru membuat efek stimulasi (malah jadi seger).
Nah saat anak habis mandi dan siap beraktivitas, lakukan gerakan yg menstimulasi. Sementara saat menjelang tidur, berikan pijatan relaksasi πŸ˜„πŸ‘πŸΌ
Tambahkan jg dgn membeti selimut yg lembut, atau lampu yg redup dan hangat. Beri lullaby dr suara ibu atau mengaji atau apa saja. Jd tambah nyaman "prosesi" menjelang bobonya.
Mentil ini mesti diatasi dgn baik. Kalau ngga nanti berlanjut ke mentil yg lain.. misal mentil ujung sarung bantal, selimut, dll πŸ˜„

Catatan:
Anak2 tumbuh cepet banget. Percayalah.. kalau udah mandiri kyk skr anakku 7 tahun. Udah tidur sendiri, udah enjoy banget main sama temen2nya, aku malah jd kangen banget saat2 dia baby πŸ˜„
Optimalkan masa2 dia masih pgn lengket sama kita. InsyaAllah jadi "tabungan" buat masa depannya. Hari gini...di tengah banyak fenomena anak2 yg sulit komunikasi sama ortu, kedekatan saat masa2 menyusu itu deposito banget deh... πŸ˜„ riset membuktikan masa2 menyusu yg dijalani dengan optimal membantu anak memiliki kecerdasan mental yg lebih baik dn minim resiko mengalami masalah2 remaja

Komentar

Postingan Populer