Membesarkan Anak Lebih dari Sekedar Berharap dan Berdoa



Kami bukan supermom dan superdad. Hanya org tua baru yg masih banyak kesalahan pengasuhan, namun berkeinginan memperbaiki diri. Masih suka 'iren' nyeboki anak saat dia pup, masih suka gadgetan saat main sama anak, masih pengen punya banyak waktu buat me time, masih kesusahan menerapkan disiplin krn kami sendiri sangat tdk disiplin, masih belum bisa menjadi contoh baik dlm banyak hal, dan khusus untuk saya, masih sering tdk bisa mengendalikan emosi, masih suka ngomong dg nada tinggi, masih suka ngeluh saat letih menyusui, dan seabrek kekurangan lain. 


Lah, lalu sia2 dong belajar parenting, kok masih banyak banget kesalahannya. Nggak ada yg sia2 mnrt saya. Masih banyak kesalahan belum tentu semua yg dipelajari tdk  dipraktekkan. Banyaak banget manfaatnya belajar parenting. Banyak yg sebelumnya saya tdk tahu menjadi tahu, yg blm saya lalukan kmdn saya lakukan. Ilmu menyusui, mpasi, gizi anak, kesehatan anak, Teknik komunikasi efektif, validasi emosi, tumbuh kembang anak, stimulasi anak, penanaman aqidah anak, dan masih banyak lagi ilmu yg sangat bermanfaat. Kalau saya tdk mau belajar, tentu saya akan menjadi org tua yg lebih buruk lg. Memang parenting itu tdk semudah teori. Tp dg belajar teori, kita banyak mendapat kemudahan. Dan ketika mengalami kendala atau hambatan, tahu ke mana akan mencari bantuan, serta tahu kondisi2 spt apa hrs mendapatkan bantuan ahli.


Mengingat ketidaksempurnaan kami, kamipun nggak ingin menuntut banyak ke anak. Harapan dan doa tentulah boleh (banget). Namun, Harapan haruslah kongruen (selaras dan sebangun) dg sikap dan perilaku kami sbg org tua. Mengharapkan anak punya sifat sabar, tp saya sendiri masih suka emosi dan bernada tinggi? Mengharap kelak anak mau merawat org tua, tp nyebokin anak aja kami iren?😂menginginkan anak menjadi anak jujur, tp masih sering membohongi anak? Ini jelas tdk kongruen. Ketika Mengharap anak senang membaca dan belajar, tentu kami jg harus menunjukkan minat membaca dan belajar. Ingin anak mencintai Quran, kami harus menunjukkan sikap cinta, membaca dan mempelajarinya jg. Ingin anak sholat tepat waktu, maka kami pun harus sholat tepat waktu, ingin anak sholih/sholihah, minimal kami ngaca dulu, kalau masih jauh dr kata itu, hrs ada usaha perbaiki diri menuju ke sana, dsb. 


Intinya, apa yg kami harapkan pada anak, kami harus menyelaraskan perilaku dan sikap kami agar dapat dijadikan contoh. Tidak berhenti sampai di situ, kita juga perlu aktif mencari cara untuk menumbuhkan karakter2 yg kita harapkan ada pada anak. Kebiasaan2 baik bukan hanya harus diteladankan, tetapi jg dilatihkan scr bertahap kpd anak. Sebagai org tua, tentu sangat wajar kita berharap dan mendoakan yg baik2 utk anak.  Tapi adl hal yg tidak masuk akal apabila kita mendoakan yg baik2, tetapi asal2an dlm mendidik anak. Membesarkan anak itu perlu lebih dari sekedar berharap dan berdoa.

Komentar

Postingan Populer