Mana Perpustakaan Favoritmu di Jogja?

Nggak tahu gimana kalau daerah lain, saya bersyukur perpustakaan-perpustakaan milik pemerintah di  DIY keren-keren. Beberapa di antaranya sangat ramah anak. Nggak hanya  menyajikan koleksi buku-buku  menarik, tapi juga berbagai permainan outdoor maupun indoor, juga lingkungan yang aman dan nyaman. Belum semua perpustakaan daerah kami jelajahi. Hanya yang relatif terjangkau jaraknya dan yang kemungkinan bisa mendaftar anggota saja yang kami kunjungi. Di antaranya adalah Grhatama Pustaka, Rumah Belajar Modern, Perpusda Bantul, Perpustakaan Alternative Jogja Selatan (Pevita), dan Perpusda Kota Jogja. Semuanya punya plus minus masing-masing baik dari segi peraturan, syarat mendaftar anggota, lokasi, koleksi maupun kenyamanan.

Baiklah, mari coba kita ulas satu per satu. Ulasan ini berdasarkan pandangan saya pribadi ya, mungkin orang lain bisa berpandangan lain. Silakan dirasakan satu persatu, semua punya kelebihan kekurangan masing-masing dan yang jelas koleksi bukunya saling melengkapi satu dengan yang lain, tak ada salahnya semua dikunjungi. Saya pribadi cenderung sering mengunjungi yang lokasinya terdekat dengan tempat tinggal saja.

1. Grhatama Pustaka
Ruang Loby Grhatama Pustaka
Ini pernah saya ulas khusus, bisa dibaca di sini Grhatamapustaka.
Secara lokasi, perpustakaan ini lumayan jauh dari tempat tinggal saya. Lokasinya di Jl. Janti, Wonocatur, Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198. Kalau dari segi ramah anak, perpustakaan ini sangat ramah anak. Untuk area anak-anak, disediakan lantai khusus, yaitu di lantai dasar. Jadi relatif aman kan, nggak khawatir anak jatuh dari tangga. Di lantai dasar ini terdapat  ruang baca, ruang bermain indoor, ruang dongeng, ruang musik. Di luar ruangan di sayap timur, terdapat ruang terbuka hijau di mana terdapat fasilitas gazebo dan mainan seperti perosotan, jungkat-jungkit, putar-putar. Kalau ingin playdate dengan mama-mama lain, perpustakaan ini paling cocok dibanding perpustakaan lain yang saya ulas, karena lokasinya paling luas dan leluasa. Perkir mobil ataupun motor sangat luas. Bahkan tak jarang ada kunjungan rombongan menggunakan bus pun tak masalah, lahan parkir sangat memadai.

Koleksi buku umum? Tentunya sangat lengkap. Secara perpustakaannya gede banget. Selalu yang saya kepoin dulu saat ke perpustakaan adalah koleksi sastra. Bagus enggaknya ini sangat subjektif ya. Kalau saya pribadi termasuk jaraang pinjam novel di sini, bisa diartikan yang sesuai selera saya nggak banyak. Beberapa kali meminjam buku parenting dan psikologi di sini. Layak diintip koleksinya. Buku-buku agama juga banyak.

Peraturannya? Enak menurut saya. Pinjam buku maksimal 2 buah tiap kartu (standar ya, rata-rata di perpustakaan lain juga segitu). Terlambat mengembalikan, kena sankisi berupa denda 200/buku/hari. Ini menguntunkan buat saya yang sering telat. Jujur, saya kadang jadi nggampangke 'alah denda 200 doang, 5 hari cuma seribu, kalau pinjem 2 ya 2ribu'. Keluar uang 2000 kan nggak begitu berasa ya. Sanksi semacam ini memang tidak cukup membuat jera menurut saya. Jadi ini kelebihan atau kekurangan sih? Kalau dibilang kelebihan, sanki semacam ini nggak bikin kapok. Tapi kalau dibilang kekurangan, kok ya saya suka 😆.hehe

Mendaftar anggota, syaratnya warga berKTP DIY. Cukup membawa fotocopy KTP saja, mendaftar antrian, nanti nunggu dipanggil masuk ruangan, mengisi data, diambil foto, menunggu kartu jadi sekitar 10menitan saja. Gratis tentunya. Untuk anak-anak, minimal kelas 1 SD bisa mendaftar anggota.

Oya, ingat ya, setiap masuk ruangan di perpus ini, alas kaki dibawa masuk, sudah disediakan tas khusus. Ini saya suka, jadi terlihat rapi bersih, nggak semrawut oleh alas kaki.

2. Rumah Belajar Modern (RBM)


Ini juga pernah saya ulas khusus di sini Rumah Belajar Modern

Ini salah satu favorit saya, dan yang sering saya kunjungi. Karena lokasinya lumayan dekat dengan tempat tinggal saya. Lokasinya di Jl. Imogiri Barat Km.6 Semail, Bangunharjo, Sewon, Bantul. Sebenarnya bukan khusus perpustakaan saja sih. Namanya saja Rumah Belajar Modern, jadi memang banyak fasilitas bermain dan belajar untuk anak seperti mainan di ruang terbuka seperti ayunan, perosotan, putar-putar; mainan indoor seperti balok-balok kayu, peraga musik, logico, flashcard, dll; Komputer untuk anak-anak; ruang baca majalah yang juga dilengkapi arena bermain. Dan tentunya ada ruangan khusus perpustakaan. Bangunannya terpisah dari ruang bermain indoor. Tidak terlalu besar, tetapi koleksinya banyak yang saya suka baik koleksi anak-anak maupun dewasa.

Untuk peraturan sanksi keterlambatan sama seperti Grhatama Pustaka ya, karena memang ini satu pengelola yaitu BPAD. Syarat keanggotaan juga sama dengan Grhatama Pustaka. Kalau sudah memiliki kartu anggota salah satunya, tak perlu mendaftar lagi. Karena satu kartu bisa dipakai 2 tempat ini. Kalau pinjam di sini, kartu anggota ditinggal, jadi nggak bisa untuk pinjam buku di Grhatama Pustaka.

Kalau hari Sabtu atau hari biasa sepulang sekolah, ramai dengan anak-anak kebanyakan anak laki-laki. Keren ya sepulang sekolah anak-anak main ke perpus. Eits, jangan senang dulu saudara. Sayangnya, mereka mampir ke sini bukan untuk membaca atau meminjam buku, tapi untuk menikmati fasilitas wifi gratis untuk bermain mobile legend. 🙇 Dulu saya sering terganggu dengan anak-anak ini yang sering ramai dan mengganggu di dalam perpustakaan. Namun sepertinya, sekarang sudah dilarang bermain hape di dalam ruangan perpustakaan. Alhamdulillah.

Buka layanan Senin-Sabtu jam 08.00-16.00. Sayangnya kalau hari Minggu tutup layanan. Jadi yang Senin-Sabtu kerja susah ya kalau pengen berkunjung ke sini.

3. Perpusda Bantul

Ini juga salah satu yang sering kami kunjungi. Karena berdekatan dengan kantor suami, rumah mertua, dan masjid Agung Bantul tempat saya biasa kajian.

Koleksi buku umum cukup lengkap. Buku agama juga banyak yang bagus, buku seputar siroh nabi dan kisah sahabat banyak, koleksi sastra sangat memenuhi selera saya, buku psikologi juga beberapa kali nemu yang bagus. Agak sumpek karena ruangan tidak terlalu besar namun koleksinya banyak.

Ruangan anak juga hanya disekat dengan rak-rak buku untuk memisahkan dari ruang baca umum. Koleksinya, banyaak dan lengkap ya. Ada ensiklopedi, komik, serial Franklin, boardbook balita, kumpulan dongeng, dll. Hanya kurang tertata rapi dan urut saja. Jadi susah untuk menemukan buku yang mau dicari.

Syarat mendaftar anggota adalah warga Bantul, membawa fotokopi KTP/KK (salah satu) dan pas foto 3*4 (lupa, kalau nggak salah 2 lembar). Untuk anak-anak, selama sudah masuk KK bisa mendaftar. Syaratnya sama (fotocopy KK dan pasfoto).

Sanksi keterlambatan, tidak boleh meminjam buku sesuai dengan hari keterlambatan. Misalnya terlambat 3 hari, tidak boleh meminjam selama 3 hari. Terlambat 3 hari 2 buku, tidak bisa meminjam selama 6 hari. Sanksi yang sebenarnya memang lebih membuat jera daripada sekedar denda 200 rupiah, namun tidak disukai oleh peminjam buku yang sering terlambat mengembalikan seperti saya.hehe

Sekarang ada fasilitas baru yang saya sukai, yaitu ruang terbuka hijau. Tersedia pendopo terbuka yang bisa dipinjam untuk kegiatan, ayunan, mainan putar-putaran, tempat-tempat duduk, gazebo, toilet, juga ada kantin. Suasananya sangat sejuk banyak pepohonan rindang, bisa untuk ngadem saat cuaca sedang panas. Bersebelahan dengan Masjid Agung Manunggal.

Jam buka layanan, Senin-Jumat antara jam 08.00-16.00. Waktu istirahat jam 11.30-12.30, perpus tetap buka, hanya saja karena petugas sedang istirahat jadi tidak bisa meminjam buku. Hari Sabtu-Ahad buka jam 08.30-12.00.


4. Perpustakaan Daerah Kota Jogja

Sebenarnya saya baru dua kali berkunjung ke perpustakaan ini. Jadi mungkin pengamatan saya belum begitu cermat dan tepat.
Secara lokasi, perpustakaan ini berada dekat dengan perguruan-pergurian tinggi besar di Jogja yaitu UGM, UNY, Sanata Dharma juga dekat dengan sekolah-sekolah menengah seperti SMA 3 Jogja, SMPN 5 Yogyakarta, dan beberapa sekolah menengah lain yang tak begitu saya kenal. Alamat tepatnya di sini Jl. Suroto No.9, Kotabaru, Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55224. 

Fasilitasnya juga banyak menunjang untuk pelajar dan mahasiswa. Seperti disediakan ruang-ruang terbuka khusus untuk mengakses internet gratis dengan nyaman, juga mungkin untuk berdiskusi. Juga dekat dengan dua toko buku terkenal di Jogja yaitu Togamas dan Gramedia Sudirman. Saya pernah main ke perpus ini. Parkir di perpus, lalu jalan-jalan ke Togamas dan Gramedia.

Secara fasilitas mungkin perpustakaan ini lebih cocok untuk pelajar dan mahasiswa dibanding untuk anak-anak, mengingat lokasinya ditengah-tengah perguruan tinggi dan sekolah-sekolah. Ruangan anak-anak berada di lantai 2 jadi satu dengan ruang referensi dan hanya disekat dengan rak-rak buku. Ruangannya terbilang sempit dan koleksinya sedikit bila dibanding dengan perpus-perpus lain di Jogja yang saya ulas ini. Menurut saya kurang aman sih karena dekat dengan tangga. Kalau mengajak anak-anak yang super aktif, kok saya khawatir misal mainan di tangga bisa terjatuh. Dan karena jadi satu dengan ruang referensi, yang mana terkesan sepi dan orang-orang dewasa yang khusyu membaca, khawatir suara anak-anak akan mengganggu.

Syarat mendaftar anggota, cukup membawa KTP DIY, nanti mengisi formulir dan difoto di sana. Tunggu sebentar jadi. Untuk anak-anak, seingat saya minimal TK bisa mendaftar anggota. Salah satu peraturan yang membuat saya kurang nyaman adalah, meminjam buku harus meninggalkan kartu jaminan seperti KTP, SIM, BPJS. Kartu-kartu penting yang kalau lagi butuh nggak bisa diganti dengan yang lain. Macam di rental buku saja ya. 🙍

Disediakan loker di luar untuk menaruh barang-barang, kalau mau pinjam kunci, silakan masuk dulu lalu meninggalkan jaminan untuk meminjam kunci. Disediakan juga air minum gratis untuk pengunjung. Parkiran sempit menurut saya ya, terkesan sumpek juga. mungkin karena lahannya kurang luas dan berada di tengah-tengah kota.

Saya belum menjelajah koleksi-koleksi bukunya, baru menjelajah bagian sastra dan psikologi. Sastranya, saya banyak menemukan livingbooks dan sastra klasik yang banyak saya cari. ❤❤. Bagian psikologi sih, tak banyak yang menarik hati saya.hehe.

Sanksi keterlambatan, bukan denda, tapi tidak bisa meminjam buku hari itu juga. Hari selanjutnya sudah boleh meminjam, berapapun jumlah hari keterlambatan. masih lebih ringan dibanding di perpustakaan Bantul ya. Bila ingin perpanjang, namun belum sempat datang, bisa perpanjang melalui telepon atau WA. ini juga memudahkan ya, apalagi yang rumahnya jauh dan tidak bisa sering-sering berkunjung.

5. Perpustakaan Alternatif Jogja Selatan (PEVITA)


Ini perpustakaan baru banget di Jogja. Milik pemkot kota Jogja juga seperti Perpustakaan Daerah Kota Jogja. Namun nggak perlu khawatir, selama kamu berKTP DIY, boleh kok mendaftar jadi anggota. Syarat mendaftar hanya membawa KTP aja. Pernah pula saya ulas khusus di sini Perpus Pevita

Lokasinya di di Jalan Mayjen Soetoyo No. 22 Yogyakarta. Konon gedungnya bekas gedung Sekolah Dasar. Koleksi bukunya belum terlalu banyak. Untuk anak disediakan ruangan tersendiri. Koleksi buku anak juga belum terlalu banyak, kebanyakan ensiklopedi anak dan boardbook balita. Ini sekitar 2-3bulan yang lalu terakhir saya berkunjung. Mungkin sekarang koleksinya sudah bertambah.

Jam bukanya antara jam 08.00-22.00. Persyaratan anggota dan peraturan-peraturan lain sama dengan perpusda Kota Jogja, karena memang sama-sama milik Pemkot Jogja.


Mungkin salah satu diantara Perpustakaan yang saya ulas di atas ada yang dekat dengan rumahmu. Yuk, kunjung perpustakaan. Jadikan juga alternatif tempat kunjungan rutin untuk anak-anak. 

Komentar

Postingan Populer