Merbabu, Again and Again #part1

Merbabu, lagi dan lagiii. Yap, gunung satu ini memang punya keistimewaan sendiri buatku. Gimana enggak? Karir pertama naik gunungku ku tapaki di gunung ini. Waktu itu masih SMA, dan aku naik bareng temen2 SMA ku, salah satunya yg sekarang jadi suamiku.. cieee.. Di antara gunung2 yang pernah ku daki, Merbabu lah yang paling sering aku daki, ada sekitar 6 kali.

Secara administratif gunung ini berada di wilayah Kabupaten Magelang di lereng sebelah barat dan Kabupaten Boyolali di lereng sebelah timur dan selatan,Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang di lereng sebelah utara, Provinsi Jawa Tengah. Jalur Pendakiannya ada jalur Kopeng, jalur Wekas, dan jalur Selo. Enam kali mendaki Merbabu, enam kali pula aku lewat jalur Wekas. Karena kalau lewat jalur Wekas, di pos 2 terdapat sumber air yang tentunya berguna sekali bagi para pendaki yang akan memanfaatkannya untuk masak, atau menambah bekal air minum. kalau lagi musim liburan, di pos 2 ini akan ramai sekali oleh para pendaki dari berbagai daerah. Terkadang, karena saking ramainya, jadi susah mencari tempat untuk mendirikan tenda. Padahal pos 2 ini cukup luas.

Pertama kali ke sini, kalau nggak salah kita berangkat ber 7. Naik bus dari Bantul, perjalanan sekitar 3 jam lah, sampai di desa Wekas. dari tempat kita turun bus sampai ke basecamp ternyata masih sangat jauh kalo dilewati dengan jalan kaki. Mungkin sekitar 2-3 jam. Dan pada waktu itu kita ber7 semuanya menggendong tas carrier yang berat. harusnya sih, paling nggak ada satu orang yang membawa daypack, jadi kalo ada yang capek, bisa gantian tasnya. Tapi berhubung kita semua masih amatiran, dan masih sangat exited mau mendaki gunung, bawaan kita super banyak. Baju ganti bawa 2 pasang, makanan lumayan banyak, air minum juga banyak, belum barang2 yg lain.haha. Manteb dah pokoknya. Setelah sampai base camp kita istirahat dulu, pesen makan, setelah itu naik. Aku inget sekali waktu itu, ada seorang temenku yang sering banget berhenti, istirahat karena kecapekan. Rasanya lama sekali waktu itu sampai ke pos 2.  Sayangnya aku nggak inget berapa lama waktu yang kita tempuh sampi di pos 2. Kita nggak ada yang bawa jam waktu itu, hape juga pada belum punya.. Sampai di Pos 2, kita istirahat, mendirikan tenda, masak, makan, lalu tidur. 

Bangun pagi harinya, setelah makan kita mau lanjutin ke puncak. Tapi nggak semua mau ngalnjutin perjalanan. Hanya 4 orang yang akhirnya muncak. Aku, Wibi, Heri sama Ratna. Perjalanan ke puncak juga nggak mulus. Heri dan Ratna yang udah pernah muncak, ternyata juga nggak begitu hapal jalan. Kita sampai nyasar2, dan nggak sengaja kita ketemu air terjun. Trus nglanjutin perjalanan, rasanya jauh sekali nggak nyampe2. Nggak ketemu sama pendaki lain juga. Bahkan pernah kita semacam nemuin jalan buntu, mau balik kok udah jauh, akhirnya kita naik,tapi nggak ada jalur buat naik. Jadi kita cuma pegangan sama rumput2, merayap, pijakan juga sama rumput dan terus naik sampai akhirnya kita nemuin jalur yg bisa dilewati lagi.

Dari suatu titik, kita mendongak ke atas, dan seakan-akan puncak sudah terlihat. Dan kita tanpa menyerah menuju 'puncak' tersebut. tetapi begitu sampai, ternyata kita masih melihat 'puncak' lain yang lebih tinggi. Kita naik lagi menuju ke sana. Sampai sana, kita masih melihat lagi 'puncak' yg lebih tinggi. Berulang-ulang seperti itu. kalo kata anak sekarang mah, namanya di PHP. :p Hampir menyerah, tapi kepalang tanggung. Akhirnya kita tetap berjalan, dan menemukan puncak yang sesungguhnya. Puncak Kenteng Songo 3142mdpl. Nggak bawa kamera kayaknya waktu itu, hape juga belum ada. haha. Jadi jangan harap aku ngasih poto2nya. Orang aku aja nggak punya..hehe..

Nggak lama di puncak, kita turun. Sampai di pos 2, istirahat, makan, lalu packing buat turun. Sampai di basecamp kita istirahat. Kalau nggak salah karena kemaleman, kita nginep di basecamp dan baru pulang keesokan harinya. Aku memang agak lupa detil dari perjalanan ini. Tapi peristiwa2 yang berkesan, masih sangat kuingat sampai sekarang. Tetapi tentunya akan lebih menyenangkan lagi kalau setiap peristiwa bisa terekam dengan baik, yang akan menjadi kenangan sepanjang sisa hidup kita. Untuk itulah, mulai sekarang aku berniat untuk terus menulis. Baik menuliskan cerita perjalanan, maupun pengalaman sehari2ku. Kalau di setiap perjalanan atau peristiwa yang terjadi, langsung kita abadikan dalam bentuk tulisan, tentunya setiap detil dari peristiwa tsb dapat terekam dgn baik. Detil baik berupa waktu kejadian, siapa yang terlibat, perasaan kita saat mengalaminya, suasana di tempat kejadian, dll. Doakan aku istiqomah yaa.. :D

Bagi orang sepertiku, memang menuangkan sesuatu melalui tulisan itu lebih mudah dibandingkan menyampaikannya melalui lisan. Ya, aku mempunyai kekurangan dlm hal berkomunikasi. Tapi sekarang, aku nggak mau lagi mengutuki kekuranganku. Nggak mau lagi meratapi katidakmampuanku melakukan ini itu. Yang sekarang ingin aku lakukan adalah melakukan apa yang aku bisa, apa yang aku suka. Walaupun kecil aku yakin pasti akan ada manfaatnya, minimal buat diriku sendiri. :D :D

Kok jadi ngomongin apa sih ini. Malah jadi curcol. haha.. Sekian dulu deh episode Merbabunya. Masih banyak episode2 Merbabu yang lain yang ingin aku ceritakan.. :D :D

Komentar

Postingan Populer