Calistung Anak Usia Dini, Yay or Nay?

Banyak psikolog dan pakar parenting yg bilang kalau anak usia dini tidak perlu diajarkan calistung. Karna pada usia dini yg terpenting adalah bermain, dan membangun kedekatan dengan orang tua. 

Alasan lain karena jika anak belajar membaca pada usia 4-7 tahun, maka bagian otak yang akan dipakai adalah belahan otak kanan saja. Sedangkan belahan otak kiri belum berkembang, rata-rata berkembangnya terjadi usia 7-9 tahun (pada anak perempuan bisa lebih cepat, sementara pada anak lelaki bisa lebih lambat, sekitar umur 10-12 tahun).  Belahan otak kanan menyanggupkan anak membaca lewat ingatan visual, sementara belahan otak kiri dengan metode fonik (membunyikan kata dari huruf ke huruf). Membaca dengan ingatan visual sangat efisien untuk kata-kata pendek, sementara metode fonik efisien untuk kata-kata panjang. Jika kedua belahan otak itu telah berkembang dan saling terhubung, anak bisa mengakses keduanya secara bersamaan. Akibatnya, anak akan mampu membaca kata pendek maupun panjang dengan efisien. 
Untuk penjelasan lebih lengkapnya bisa di baca di sini.

Tapi tau sendiri kan sekarang pelajaran SD kelas 1 kayak gimana? Belum lagi Ada beberapa sekolah yang mensyaratkan calon peserta didiknnya harus bisa calistung dulu. Karna ya memang pelajarannya sudah susah, bacaan semua.
Nah, trus piye? PAUD sama TK ngga boleh ngajarin calistung, tp begitu masuk SD pelajarannya sudah susah, bacaan semua? Kalau yang mau homeschooling sih bisa ya, ngajarin calistung mulai usia 7 tahunan, karena kurikulumnya kan nggak ngikutin pemerintah. Tetapi yang mau ke sekolah formal, kalau belum bisa calistung bisa keteteran tenan lho. Banyak kok ortu yang mengeluhkan soal ini. Anak yang keteteran jadinya kesulitan mengikuti pelajaran, lama2 dia akan jadi benci belajar.

Nah, kalau saya sih ngambil jalan tengahnya saja. Boleh diajarkan calistung asal caranya mengajarkan harus bener2 fun learning, anak tidak boleh merasa terbebani, tidak boleh merasa seperti sdg belajar, jadi dia merasa seperti sedang bermain. Banyak kok sekarang metode calistung yg menyenangkan spt metode Montessori, metode biMBA. (Taunya cuma itu sih 😁).

Menurut saya yang terpenting bukanlah anak bisa calistung nya. Tapi anak punya minat baca dan belajar. Itu yang perlu dibentuk sejak dini. Kalau anak sudah punya minat baca dan belajar, ke depannya anak nggak perlu disuruh2 apalagi dipaksa untuk belajar. Caranya? Kenalkan anak dengan buku sejak dini. Tidak ada kata terlalu dini mengenalkan anak dengan buku. Luangkan waktu membacakan buku untuk anak. Buat kegiatan membaca buku menyenangkan. Berikan buku yg sesuai dg tahapannya. 
Kalaupun ingin mengenalkan calistung pada anak, sperti yg saya sampaikan diatas, proses harus menyenangkan, metodenya bermain, tanpa paksaan, sesuai tahapan anak biar anak nggak bosan dan nggak merasa kesulitan. Nggak perlu dibanding2in jg dg anak lain, dan nggak usah menetapkan target tertentu. Yang terpenting adalah prosesnya (menyenangkan), bukan pada hasilnya (anak bisa). Kalau anak senang, dia akan mengulang, kalau anak mengulang, dia akan mampu, kalau anak mampu dia akan tambah menyenangi, mengulang lagi, semakin mampu, begitu seterusnya sehingga membentuk siklus yang lama kelamaan akan membentuk minatnya. Minat adalah keinginan dari dalam diri sendiri (intrinsik) untuk melakukan sesuatu.



Nah, karna tadi saya menyebutkan dua macam metode yang saya tahu, yaitu metode Montessori dan metode biMBA, saya kasih linknya saja untuk tahu lebih lanjut. Metode montessori, saya pernah post resume kulwap soal metode ini. Bisa di klik di sini. Kalau metode biMBA, saya kasih link webnya silakan dikepoin sendiri ya. Ini link nya biMBA-AIUEO.


Jadi kesimpulannya, menurut saya untuk Calistung Anak Usia Dini adalah, YAY. (Dengan syarat dan ketentuan yg sudah saya sebutkan di atas. Please jangan baca kesimpulannya thok ya 😉).


Tapi tulisan saya ini jangan dijadikan patokan buat pengambilan keputusan ibu bapak semua ya. Berkali saya bilang setiap keluarga punya parenting style masing2. Ibu bapak semua harus belajar dulu baca2 referensi dari ahlinya. Baru setelah itu diambil keputusan, dengan menimbang manfaat dan mudhorotnya..
Ini tulisan hanya pandangan saya pribadi, tidak patut dijadikan patokan. 😂😂

Sekian dan terima kasih. 😁

Komentar

Postingan Populer