Milestone Salma

Lahir dengan BB 2600gr memang tergolong kecil ya. Tapi Alhamdulillah BB nya cepat naik. Usia 1 bulan jadi 3500gr, usia 2 bulan 5kg, 3 bulan 6,1kg, 4 bulan 6,9kg, 5 bulan ga nimbang, 6 bulan 7,7kg. (setelah MPASi sebulan cuma nambah sekitar200-300gr). Nggak termasuk yang gendut2 banget, tapi ya nggak kurus juga, pipinya lumayan nyempluk berkat turunan dari mamak. 😄

Dari usia sebulanan sudah sering saya tengkurapkan sebentar2 di kasur, kadang juga di perut saya. Tummy time ya istilahnya. Usia 2 bulanan kalau tidur siang juga sering saya tengkurapkan. Yang biasanya kebangun2 karena kagetan, kalau tengkurep jadi nyenyak banget. selain memang untuk mengurangi refleks moro (kagetan), manfaat lain tengkurep biar kepala nggak datar, mengurangi peang, dan untuk menstimulasi perkembangan motoriknya.

Usia 3 bulan kurang dikit sudah mulai tengkurap sendiri spontan. Nah pas usia 2,5 bulanan pas udah miring2 gitu, mulai nggak pernah saya pakein bantal lagi. Karna kayaknya menghambat dia buat miring2 gitu. Tetapi memang bayi di bawah 2 tahun nggak perlu pake bantal kok. Memang setelah nggak dipakein bantal jadi lebih leluasa miring2nya, nggak lama terus bisa tengkurep sendiri.

Usia 4 bulan dia bisa nglasut2 mundur. kalau di taruh hasur harus selalu diawasi karna bisa-bisa jatuh dari kasur. Tapi lama kelamaan dia bisa sendiri turun dari kasur, mulai kakinya dulu yang diturunin. Kalau di taruh di lantai mundur-mundurnya bisa sampai kolong meja, pernah juga bokongnya mentok di kaki kursi.hehehe. Sekitar usia 5,5 bulan sudah mulai mongkog2 (apa ya istilah bhs Indonesianya?) Pokoknya dari posisi tengkurep, bokongnya di angkat2 gitu. Nah, kalau udah begini sebentar lagi dia bakal bisa duduk. Usia 6 bulan kurang 5 hari dia pertama kali bisa duduk sendiri, berbarengan dengan bisa merangkak. 

Merangkak ini penting sekali lho pemirsa, banyak sekali manfaatnya. Jadi Sebisa mungkin anak harus melewati tahapan ini. (memang seharusnya setiap tahapan harus dilewati, karena pasti ada manfaatnya masing2). Adapun bahaya apabila tidak merangkak adl sbb:
1. Tidak matangnya corpus callosum (jembatan otak kanan-kiri)
2. Gangguan konsetrasi di kemudian hari
3. Gangguan Koordinasi
(Materi Kulwap tentang 'Mengenali Gangguan Perkembangan pada Anak' dg narsum dr. Tri Gunadi, Amd. OT, S. Psi)

Untuk beberapa manfaat merangkak adl sbb:

1. Melatih koordinasi

Merangkak membutuhkan koordinasi otak, pandangan mata dan gerakan terutama otot-otot lengan dan paha.

2. Meningkatkan keterampilan motorik kasar
Merangkak melatih dan menguatkan otot-otot terutama otot-otot leher, lengan, paha, perut, pinggang, dan persendian-pers
endian.
3. Meningkatkan keterampilan spasial
Dengan merangkak anak memiliki persepsi jarak dan ruang sejak ia lahir, namun masih dalam tingkat terbatas, sehingga benda apapun yang jauh terasa sama jauhnya. Saat mulai merangkak, anak mulai belajar mengkalibrasi posisi benda-benda di sekitarnya.
4. Mengenal lingkungan
Saat bergerak merangkak anak lebih memperhatikan apa yang dilihatnya daripada jika dia digendong.
5. Membuat keputusan
Perjalanan melintasi ruangan, selain memerlukan konsentrasi dalam mengarahkan dan menemukan lokasi, juga penuh tantangan. Jika dia mendapat hambatan, ia harus memutuskan apakah akan melanjutkan, berhenti atau berbalik. Anak dengan pengalaman yang cukup akan mengetahui kapan harus mengurangi kecepatan atau kapan harus berhenti.
6. Mengembangkan emosi
Ketika kita melarang anak merangkak ke arah tertentu mungkin membuatnya frustasi dan marah. Demikian pula jika ia dapat meraih sesuatu yang diinginkannya, mungkin membuatnya riang dan tertawa.
7. Belajar mandiri
Jika sudah bisa merangkak, anak mungkin akan mengambil sendiri mainan yang diinginkannya tanpa harus meminta. Setelah bisa merangkak, anak tetap merasa nyaman walaupun jauh, sehingga adakalanya kita cukup memantaunya sambil melakukan aktivitas lain.
8. Meningkatkan kemampuan komunikasi
Merangkak membantu anak mengembangkan dan memahami bahasa verbal. Saat menjaga anak yang sedang merangkak, kita akan sering memanggil, melarang, atau menyuruhnya melakukan sesuatu.

Sumber: FB YAMET SMArt child development center

 

Kembali ke milestone Salma. Nah, saya bersyukur banget sebelum 6 bulan dia sudah bisa duduk. Karena kan saya berniat MPSAi dgn metode BLW, Jadi ini mendukung karena salah satu syarat BLW adalah anak sudah bisa duduk tegak. Hal ini untuk mengurangi resiko tersedak.

 

Salah satu kelebihan BLW adalah merangsang perkembangan motorik halus anak. Saya merasakan sendiri. Awal MPASI saya berikan finger food. Awal-awal dia memegang makanan, dia akan memegang kuat-kuat atau meremasnya. jadi makanan akan hancur. Tapi lama kelamaan dia akan belajar, memegang makanan nggak lagi kuat2, sehingga makanan tidak lagi hancur. Proses dia memasukkan makanan ke mulut, ini juga melatih koordinasi mata- tangannya. 

Pada usia 7,5 bulan, dia sering melepeh-lepeh makanan yang sudah ia gigit dan masuk ke mulutnya. Usut punya usust ternyata dia menginginkan potongan makanan yang lebih kecil. Jadi bukan finger food lagi namanya. Dia belajar menjumput makanannya, potongan makanan sebesar kurleb 1 ruas jari berhasil dia jumput dan ia masukkan ke mulut. Kemampuan motorik halusnya berkembang dengan bagus, sehingga pada usia 11 bulan dia sudah mulai belajar menggunakan menggunakan garpu, setelah bisa, kemudian saya ajarkan menggunakan sendok. Usia 12 bulan kemampuan menggunakan sendok sudah semakin bagus, makanan sudah banyak yang masuk mulut daripada yang jatuh. Kemampuan menjumputnya, jangan ditanya. Beras kecil, biji semangka, remah2 roti kecil2 bisa dijumputnya. Selain itu, dia sudah bisa mencoret bebas dengan pensil atau krayon, memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lainnya, menunjuk sesuatu dengan jari.

 

Untuk motorik kasarnya,, usia 6 bulan, dia mulai belajar merambat untuk berdiri. ketikka ortunya lagi tiduran di kasur, dia pegangan dan berusaha untuk berdiri. Usia 6,5 bulanan, dia sudah bisa berdiri dengan pegangan kursi. Nggak lama, kemudian dia belajar melangkah sambil pegangan kursi. Usia 8 bulan dia sudah bisa penekan. Tangan pegangan di frame jendela, kemudian kaki diangkat naik ke gawang jendela. haha. Usia 9 bulanan sudah bisa berdiri tanpa pegangan (pegangannya dilepas). Usia 9,5 suka saya pancing agar dia mau melangkah ke depan. jadi pas dia lagi berdiri tegak, saya berada 3-4 langkah di depannya. Hasilnya, dia semacam berlari ke arah saya, lalu ngambruk. Kalau berjalan yang pelan2 gitu belum berani. Beberapa hari saya coba beginian. Setelah itu, dia malah berlatih jongkok berdiri. Jadi dia bisa berdiri dari posisi jongkok. Nggak mau lagi dipancing berjalan. Setiap hari latian jongkok berdiri. Baru ketika usia 10,5 bulan, dia mulai berani 1-2 langkah maju dengan perlahan-lahan. Usia 11 bulan sudah bisa jalan 1-2 meter. Usia 12 bulan alhamdulillah sudah lancar jalan. Sekarang usia 13 bulan sudah lari-larian.

 

Alhamdulillah, banyak yang bilang perkembangan motoriknya tergolong cepat. Lalu apa saja yang saya lakukan untuk menstimulasi perkembangannya? Jadi saya ini jarang gendong2. Kecuali pas newborn dan masih bayi banget, tentunya menggendong masih banyak manfaatnya. Jarang gendong di sini dalam artian, ya beri anak ruang untuk bergerak. Geletakin di kasur. Tengkurepin. Berhubung saya nggak punya stroller, bouncer dan semacampnya, ya jadi kalau nggak lagi di gendong ya anak digeletakin di kasur. Kalau anak sudah nggak bisa ditinggal, ya mending saya melakukan pekerjaan rumah kalau pas ada orang lain yang bisa nungguin bayi. (Alhamdulillah waktu itu saya masih tinggal bareng ortu saya, jadi ada yg bantuin). Jadi mungkin beda cerita kalau tinggal sendiri dan tanpa ART ya.hihi. Selain itu,Saya dan suami jarang banget larang-larang anak, apalagi pake acara ngancem2. Ketika dia sudah bisa merangkak, tentunya dia akan mengeksplorasi rumah dengan merangkak ke sana kemari, kadang turun dari kasur, turun dari lantai yg agak tinggi ke yg lebih rendah, atau sebaliknya, kadang hampir nabrak meja kursi,dll. Saya nggak pernah heboh2 dengan mimik panik takut anak jatuh, dll, yang penting selalu di awasi, jangan terlalu mudah memberi bantuan juga. Misalnya dia mau turun dari kasur, cukup kasih contoh atau diajarin kaki dulu, kalau nggak ya di amati aja, kalau ada tanda membayakan baru dibantu. Begitu juga ketika misal dia mau turun ke lantai yg lebih rendah, nggak usah heboh2 dilarang, dia bisa belajar sendiri kok, lama2 dia bakal tau, o kakinya dulu yg turun, baru badannya, atau gimanalah. Kalau dia liat kapanikan kita, ntar dianya juga malah ikutan takut lhoh, jadinya malah nggak pd mau gimana2. Begitupun ketika Salma belajar jalan. Kalau orang lain liat suka bilang 'awas2, nanti jatuh lho', 'awas2, turunan lho', bla bla bla. Orang lain suka panikan teriak2 kalu liat Salma lg jalan, aku sama suami mah anteng aja, kalem. Yang penting diawasin. Kalau jatuh juga nggak langsung aku tolong, aku nggak heboh, aku diem aja atau senyumin aja, ntar dia bangun sendiri kok. Namanya juga lagi belajar jalan, ya wajar kalau jatuh. Kalau jatuh dikit aja, ortunya heboh 'aduh sayang2 gapapa, jatuh ya','aduh2 sayang lantainya nakal ya', dll dsb, ntar malah anaknya jadi cengeng, jatuh dikit nangis, kesenggol dikit mewek. (Nggak tau yah, ini nggak ilmiah, cuma menurut pengamatan saya aja,hehehe. Ya intinya beri anak ruang untuk bergerak, nggak usah banyak dilarang-larang kecuali bahaya buat dia, nggak usah heboh panikan, kalau jatuh nggak perlu buru-buru ditolong (kecuali jatuhnya terbentur keras), beri anak apresiasi ketika sudah berusaha. itu aja sih kalau menurut saya.


Untuk menstimulasi motorik halusnya, selain dengan kegiatan makan dg BLW, saya sering membuatkan mainan untuk sensory play, mainan edukatif untuk merangsang perkembangan motoriknya, kebanyakan saya ambil dari buku Rumah Main Anak. Jadi selain biar anak senang, anak juga mendapat manfaat lain, tidak sekedar main dengan tanpa tujuan.

Untuk perkembangan bahasa, di usia ke 13 bulan ini, kata yang sudah bisa dia ucapkan adalah: papa, mama, bapak, dua, itu,,,apalagi ya, kayaknya baru itu, selebihnya masih ngoceh tanpa arti. Karna dia sering mendengar huruf AIUEO diucapkan, dia bisa menirukan huruf AIU, E masih susah, O kadang2.Suka menirukan suara binatang (hmoo utk sapi, auumm utk singa 😁), bisa nunjuk dirinya sendiri waktu ditanya 'Salma mana?'. Dia juga suka menarik2 bpk/ ibunya ketika mengajak ke suatu tempat atau mau menunjukkan sesuatu, misalnya dia mau menunjukkan tempat dia ngompol. Sudah bisa menunjuk ketika di tanya di mana ia ngompol. Kemudian dia akan mengelap ompolnya dengan kain yg saya berikan.



Kadang merasa takjub, amazing melihat perkembangan demi perkembangan anak. Rasanya senang, melihat apa yang kita ajarkan bisa dilakukan olehnya. Semoga ibumu ini selalu diberi kesabaran dalam menuntun setiap perkembanganmu. 😁😂 Setiap anak memang unik, perkembangannya tidak akan sama anak satu dg yg lain. Yang perlu kita lakukan adalah terus menstimulasi agar perkembangannya optimal. Apabila ada gangguan terhadap perkembangannya sebaiknya dikonsultasikan ke ahlinya. 

Komentar

Postingan Populer