Dot dan Empeng, Yay or Nay?

Dulu sekali, saya menganggap penggunaan dot dan empeng adalah hal yang lumrah, tidak ada kontroversi dan tanpa resiko. Tetapi setelah belajar tentang ASI menyusui, saya baru tahu bahwa ternyata penggunaan dot dan empeng ini masih kontroversi. Bahkan menurut para konselor, dot dan empeng sangat tidak direkomendasikan bahkan 'mengharamkan' penggunaanya. Resiko terbesarnya adalah bingung puting. Namun, ternyata masih banyak ibu2 yang menggunakan dot dan empeng untuk bayinya, karena merasa bermanfaat dan terbantu. 

Penggunaan dot dianggap bermanfaat, karena akan menenangkan bayi serta memberikan rasa nyaman pada keadaan-keadaan tertentu seperti keinginan untuk mulai tidur, rasa nyeri pada waktu gigi tumbuh, dipisahkan dari ibunya, menurunkan frekuensi menghisap jari, serta menurunnya kejadian SIDS (sudden infant death syndrome). Pada bayi kecil yang dirawat di ruang perawatan intensif, dot selain dapat memberikan kenyamanan, mempercepat proses pemberian minum oral, juga memperpendek masa rawat. Lebih lengkapnya baca di Masalah Penggunaan Dot pada Bayi

Bagi ibu bekerja yang tetap ingin memberikan asi, penggunaan dot dianggap praktis dan mudah. Dengan dot, bayi bisa memegang botolnya sendiri, dan minum asi sambil tiduran, bahkan sampai tertidur. Dengan media lain selain dot tentu lebih sulit. Untuk empeng, alasan tersering ibu memberikan empeng karena ketika anak rewel atau nangis biasanya langsung diem ketika dikasih empeng. Ketika lagi tidur, lalu terbangun, dikasih empeng juga bisa langsung tertidur kembali. Anak jadi cenderung lebih anteng. Uenak ya,, saya aja kadang tergoda pengen ngasih empeng ke anak saya, karena anak saya masih sering terbangun buat nenen di malam hari. huahahaha. Kalau soal nangis dan rewel sih masih bisa dikendalikan. 

Lalu, seperti yang telah saya bilang di atas kalau penggunaan empeng ini masih kontroversi, berarti selain ada manfaatnya pasti ada resiko dan kekurangannya dong. Bahkan dalam 10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang dicanangkan WHO dan UNICEF, salah satu poinnya, yaitu langkah ke 9 berbunyi: Tidak memberikan dot atau kempeng kepada bayi, dengan langkah ini dimaksudkan bahwa semua bayi yang menetek akan selalu mendapatkan ASI, dan tidak akan terganggu proses menyusunya dengan penggunaan dot atau kempeng. Dan memang ternyata resikonya jauh lebih banyak dibanding manfaatnya lho buibu. Bahkan ketika saya googling 'manfaat empeng dan dot' saja yang muncul justru tentang resiko2nya. 😗

Berikut ini resiko2 penggunaan dot:
1. Bingung puting
2. Rentan tersedak
3. Bayi rentan mengalami infeksi saluran pernafasan
4. Berisiko merusak pertumbuhan rahang dan gigi-geligi
5. Berisiko mengganggu kemampuan menggigit
6. Berisiko karies gigi (mulai dari pembentukan plak gigi hingga infeksi pada gigi berlubang)
7. Berisiko infeksi telinga tengah
8. Berisiko memerlukan tambahan susu formula
9. Berisiko obesitas
10. Berisiko gangguan perkembangan wicara
11. Banyak kasus anak sulit disapih dari dot hingga anak sudah besar.  

Untuk penjelasannya silakan di baca di: Dampak Buruk Penggunaan Dot
Banyak banget kok ya artikel lain yang bahas soal ini. Untuk media pemberian ASIP selain dot apa aja, juga banyak yang bahas. Silakan kunjungi web AIMI atau sosial media nya, sudah sangat sering dibahas.

E, tapi banyak ibu2 yang bilang,'ah, anak saya pake dot, nggak bingput kok, giginya bagus endebra endebree'. Yah monggo saja bu, namanya juga risiko, belum pasti terjadi, tapi kemungkinan bisa kena. Tapi ibu, mohon maap anaknya usia brpa bln ya? 3 bln, 5bln, 9bln? Nggak bingung puting ya pake dot/ empeng? Perjalanan menyusui masiih panjaang lho.. Sampek 2th. Bisa jadi cuma belum kena, bisa jadi udah kena daya hisapnya menurun, hasil pumping turun sdkit demi sdikit tp ga menyadari. Bingput bisa dateng kapan aja lho. Lebih baik mencegah drpada mengobati. Sering bgt saya baca curhatan ibu2 di grup AIMI soal perahan menurun, trnyata emang kasih asip pake dot. Barusan jg baca sharingan ibu2 di ig, hasil perahan jg menurun drastis, skrg lg bingung mau kasih susu tambahan apa nggak, minum asip jg pake dot. 


Ada juga yang bilang, 'mendingan ngisep empeng daripada ngisep jempol'. Menghisap adalah gerakan reflek yang sudah dimiliki bayi sejak ia masih berada dalam kandungan, di mana ia selalu menghisap ibu jari atau jari lain. Dengan kebiasaan bayi tersebut, mereka merasa nyaman di lingkungan sekitarnya. Apabila anak memiliki kebiasaan menghisap jari, lebih baik kebiasaan tersebut dihilangkan, bukan diganti dengan empeng. Caranya dengan mengalihkan perhatiannya, misalnya dengan mengajaknya bertepuk tangan, memainkan boneka dengan kedua tangannya, dll. Jangan memarahinya atau memaksa mengeluarkan jari2 dari mulutnya, karena pada dasarnya, ketika anak dicegah melakukan sesuatu, kecenderungan mereka untuk melakukannya lebih parah akan semakin tinggi. Selain itu cari penyebabnya, anak-anak yang mengalami tekanan lingkungan yang tinggi, mengalami kesulitan perkembangan atau masalah sosial dilingkungannya akan cenderung lebih sering menghisap jempol. Untuk itu, cari penyebab yang membuatnya mengalami stres dan tertekan.

Menimbang manfaat dan resiko penggunaan empeng dan dot, bagi saya Big NAY lah ya.. 
Kalau ada yang bilang, 'Ya kamu sih enak, cuma IRT bisa nyusuin langsung kapanpun, lha aku working mom bla blablaa'. Hellaww, buanyak kok working mom yang sukses memberi ASIP dengan media lain selain dot. Sebalinya, banyak juga ibu di rumah yang memberikan ASI pake dot buat bayinya.


Manfaat utama dari penggunaan dot dan empeng adalah memberi rasa nyaman pada bayi. Apakah tidak ada cara lain untuk memberi bayi rasa nyaman? Ternyata cara terbaik membuat bayi tenang dan nyaman adalah memeluk dan selalu berada di samping mereka. Mengandalkan empeng dan dot untuk menyamankan bayi akan menghambat terbangunnya relasi dan kepercayaan bayi dan Ibu. Hmm, ternyata dari apa yang disebut manfaat pun menyimpan resiko dibaliknya ya..



Nah, seperti biasa, di akhir acara (halah, opo toh), selalu saya sampaikan, keputusan tetap ditangan orang tua. Dan selalu saya bilang, sebelum memutuskan tentu telah mencari informasi yang berimbang dulu baik manfaat maupun resikonya. Ditimbang2 dulu, kira2 berat yang mana. Setiap keluarga keadaannya beda2, nggak bisa disamakan, keputusan yang diambilpun tentu beda pula.Tapi yang perlu diingat, tidak ada anak yang meminta dilahirkan, jadi kepentingan anak sebisa mungkin paling diutamakan. 😁😃

Happy Parenting Mak Bapak semuanyaaa.... Sekian dulu...



Sumber: 
http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi

https://duniasehat.net/2014/07/29/dampak-buruk-penggunaan-dot/

http://nakita.id/Bayi/Jangan-Berikan-Empeng-Dan-Dot-Ini-Alasannya

https://id.theasianparent.com/bagaimana-mengatasi-kebiasaan-bayi-yang-suka-empeng-atau-menghisap-ibu-jari/4/


   
 

Komentar

Postingan Populer